Minggu, 17 April 2022

Grup dan Ring [Aljabar Linear 2]


 Sebelumnya kita akan membahas mengenai pengertian Ring dan juga grup.

A. Pengertian Ring dan Grup

1. Pengertian Ring

Ring merupakan himpunan tak kosong R yang dilengkapi dua operasi biner + (penjumlahan) dan * (perkalian).

Contoh: 

Himpunan semua fungsi dari R ke R yaitu:

F(R,R) : {f:(R->R)f fungsi}

Untuk sebarang f,g £ F(R,R) didefinisikan f+g dan f*g sebagai berikut:

(f+g)x = f(x)+g(x) dan (f*g)x = f(x) * g(x)

Untuk setiap x £ R.

Dengan menggunakan sifat-sifat kalkulus dapat ditunjukkan bahwa F(R,R) merupakan ring.

2. Pengertian Grup

Grup merupakan suatu himpunan tidak kosong G merupakan suatu grup, jika dalam G terdapat operasi misalkan * dan unsur-unsur dalam G memenuhi syarat:
1) Tertutup terhadap operasi *
2) Mempunyai unsur identitas (e) dalam G
3) Mempunyai invers (a') untuk setiap unsur dalam G
4) Memenuhi hukum asosiatif

B. Hubungan Ring dan Grup

Grup dan ring sama-sama merupakan himpunan kosong yang dilengkapi dengan operasi biner yang memenuhi beberapa aksioma tertentu.

C. Proses Abstraksi Pada Ring

Proses abstraksi yaitu proses untuk memperoleh inti dari ring. Jelas bahwa definisi ring merupakan abstraksi daei suatu objek beserta sifat-sifatnya terhadap operasi penjumlahan dan perkalian.
Contoh:
Diberikan grup komutatif (G,+). Dibentuk himpunan semua endomorfisma dari G ke G yaitu:
End (G) = {f:G->G | f, homomorfisma grup}
Diketahui bahwa End (G,+) merupakan grup komutatif. Lebih lanjut dapat didefinisikan operasi komposisi ° pada End (G) berikut: 
(f°g) (x) = f(g(x))
Untuk setiap f£G dapat ditunjukkan bahwa End G,+,° merupakan ring.

D. Subring

Diberikan S himpunan bagian tak kosong dari ring (R,+,*). Himpunan S disebut subring R jika S juga merupakan ring terhadap operasi penjumlahan dan perkalian yang sama pada ring R.
Contoh: 
Tunjukkan bahwa jika A,B subring dari ring R.
Ambil R (Z,+,*)
A = 2Z ={...,-2,0,2,4,...}
B = 3Z ={...,-3,0,3,6,...}
Dapat ditunjukkan bahwa A dan B adalah suatu ring dengan operasi yang sama dengan R karena A C R, B C R.
Maka A dan B merupakan subring dari R.


Demikian penjelasan mengenai Ring dan juga Grup. 
Terikasih sudah berkunjung馃槉 mohon tinggalkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya Saya dapat membuat tulisan yang lebih baik.

Selasa, 31 Agustus 2021

LIMIT: Limit Fungsi Aljabar dan Limit Trigonometri



Limit merupakan pelajaran ilmu matematika yang mengkaji tentang sebuah konsep pendekatan atau istilah "bebas". Limit fungsi adalah salah satu materi aljabar yang masih dianggap sulit dan membingungkan. Materi limit fungsi merupakan materi dasar untuk mempelajari turunan dan integral, serta prasyarat awal yang harus dikuasai untuk mempelajari tingkat aljabar selanjutnya. 

1. Aturan Limit

Pada dasarnya limit digunakan untuk menyatakan sesuatu yang nilainya mendekati nilai tertentu, seperti tak hingga yang pada dasarnya adalah angka yang sangat besar yang nilainya tidak dapat dipastikan. Limit menjelaskan suatu fungsi jika batas tertentu didekati. Jika suatu fungsi tidak terdefinisi untuk titik tertentu, tetapi kita masih bisa mencari nilai yang didekati oleh fungsi tersebut apabila titik tertentu makin didekati yaitu dengan limit. 

Bentuk umum limit fungsi:




2. Limit Fungsi Aljabar

Ada beberapa aturan limit yang dapat dijadikan panduan ketika menyelesaikan fungsi aljabar yang dioperasikan dalam bentuk limit, yaitu sebagai berikut:












Contoh



Pembahasan:





3. Limit Trigonometri

Limit trigonometri merupakan nilai paling dekat dari suatu sudut. Istilah-istilah yang ada dalam trigonometri yaitu sinus (sin), cosinus (cos), tangen (tan), secan (sec), cosecan (csc), dan cotangent (ctg).

Contoh

Tentukan hasil operasi limit berikut!







Pembahasan:






Terimakasih telah berkunjung☺❤☺

Minggu, 24 Januari 2021

Homomorfisma : Definisi, Soal, dan Pembahasan



Homomorfisma adalah suatu pemetaan dari grup ke grup yang mempertahankan operasi pada grup. Setiap homomorfisma pasti dapat ditentukan kanelnya, dan kanel pasti subgrup normal, sehingga selalu dapat dibentuk grup faktor, selanjutnya akan dibentuk pengkaitan baru dari domain homomorfisma ke grup faktor yang dibentuknya, sehingga terbentuklah homomorfisma baru yang disebut homomorfisma natural. 
Definisi 1
Jika G suatu grup dengan operasi * dan G’ suatu grup dengan operasi # maka pemetaan  
f : G → G’ disebut  homomorfisma jika dan hanya jika untuk setiap a, b 系 G berlaku:

f ( a * b ) = f(a) # f(b)

Definisi diatas juga dapat ditulis f (ab)= f(a) #  f(b), pada ruas kiri menggunakan operasi pada G dan pada ruas kanan menggunakan operasi pada G’.
Definisi 2
Peta Im(f) atau f(G) dari homomorfisma grup f : G 
 H didefinisikan sebagai Im(f) = f(G) = {f(g)|g  G}. Peta dari homomorfisma f sama dengan H jika f surjektif atau f pada (onto) H.
Definisi 3
Misalkan f : G 
 H homomorfisma grup. Inti dari f atau Ker(f) didefinisikan sebagai anggota G yang dipetakan oleh f ke anggota identitas dari H yaitu Ker(f) = {x  G|f(x) = e }.


Teorema I
Jika f : G  
  H homomorfisma grup maka Im(f) grup bagian dari H.
Bukti

  • Akan dibuktikan bahwa f(G) tertutup.

Ambil sebarang f(a), f(b) dalam f(G). Karena f homomorfisma maka f(ab) = f(a) ∙ f(b) a, b G sehingga ab G (sebab G grup). Jadi f(a) ∙ f(b) = f(ab) G dengan ab G atau f(G)tertutup.

  • Akan dibuktikan bahwa e’ dalam f(G).

Anggota e’ adalah identitas dalam H untuk membedakan dengan e dalam G. Misalkan f(b) sebarang anggota dalam Im(f). Karena f(b) dalam Im(f) maka f(e) ∙ f(b) = f(eb) = f(b) = e’ f(b). Dengan menggunakan hukum kanselasi kanan didapat f(e) = e’.

  • Akan dibuktikan f(G) mengandung invers dari anggota f(G).

Misalkan f(x) dalam f(G). Anggota f(x-1) merupakan invers dari f(x) karena f(x) ∙ f(x-1) = f(xx-1) = f(e) = e’. Dengan cara yang sama, didapat f(x-1) ∙ f(x) = e’ dan f(x-1) invers (yang tunggal) dari f(x) dengan f(x-1) dalam f(G).

Teorema II
Jika f : G → H homomorfisma grup maka Ker(f) grup bagian dari G.
Bukti :

·        Akan dibuktikan bahwa e dalam Ker(茠).

Telah ditunjukkan bahwa f(e) = e’. Akibatnya identitas e dalam G merupakan anggota Ker(f).

·        Akan ditunjukkan bahwa Ker(茠) tertutup.
Misalkan x, y dalam Ker(f). Karena x, y dalam Ker(f) maka f(x) = e’ dan f(y) = e’ sehingga (xy) = f(x) ∙ f(y) = e’ ∙ e’ = e’. Oleh karena itu , xy dalam Ker(f).

·        Akan ditunjukkan bahwa Ker(茠) mengandung invers dari anggotanya. Misalkan x dalam Ker(f). Karena x dalam Ker(f) maka f(x) = e¢ sehingga
f(x)                   = e’
f(x) ∙ f(x-1)        = e’ f(x-1)
f(x x-1)              = f(x-1)
f(e)                  = f(x-1)
e’                     = f(x-1)
Berarti f(x-1) dalam Ker(f).


Teorema III
Misalkan f : G → H homografisma grup dengan peta f(g). Sifat-sifat berikut ini berlaku :

·        Jika G berhingga maka orde dari f(G) membagi orde G.

·        Jika G siklik maka f(G) siklik.

·        Jika a G mempunyai orde berhingga maka order dari membagi order a.

·        Jika G abelian maka f(G) abelian.

Misalkan G = (a) = { ak | k  Z }. Akibatnya f(G) = { f(ak) | k  Z }. Tetapi karena f(ak) = (f(a)k  dengan induksi) maka f(G) = { f(a) k | k  Z }. Berarti f(G) dibangun oleh f(a) atau f(G) siklik. Order dari f(a) sama dengan order dari grup bagian siklik f(a). Tetapi pada bagian (2) dalam bukti ini terlihat bahwa f membawa (a) pada ( f(a) ). Pada bagian (1) dalam bukti ini juga menjelaskan bahwa order dari f(a) membagi orde (a). Dengan kata lain, orde dari f(a) membagi orde a. Ambil sebarang f(a), f(b) dalam f(G) dengan G abelian. Akibatnya f(a) ∙ f(b) = f(ab) = f(ba) = f(a) ∙ f(b). Berarti f(G) abelian.
 
Teorema IV
Misalkan f : G 
 H homomorfisma grup dengan inti Ker(f) dan peta f(G).

Sifat-sifat berikut ini berlaku :

·        Fungsi f injektif jika dan hanya jika Ker(f)={ 0 }

·        Jika f injektif maka G isomorfis dengan f(G).

 

 


SOAL DAN PEMBAHASAN

1.     Apa perbedaan antara homomorfisme kelompok dan homomorfisme?

Jawab:
Homomorfisme adalah pemetaan antara dua objek aljabar yang mempertahankan operasi pada objek tersebut. Objek bisa berupa grup, cincin, bidang atau beberapa spasi atau aljabar. Sedangkan homomorfisme kelompok adalah homomorfisme di mana objek adalah kelompok.

2.     Membiarkan H menjadi subkelompok G. Tunjukkan bahwa H di G adalah subgrup normal dari NG(H). Tunjukkan juga bahwa homomorfisme c : G → Aut( G ) diberikan  konjugasi untuk menginduksi homomorfisme injeksi NG(H) /CG(H) → Aut(H).

Jawab:
蠒 : G → Aut(G),            蠒(x) : = Ix
dimana kita mendefinisikan
 Ix(g) = xgx−1 g  G
(1) Tunjukkan peta di atas adalah homomorfisme

(2) Temukan kernel peta di atas

(3) Terapkan teorema isomorfisme pertama, dengan mempertimbangkan 蠒(G) : = Inn(G) ≤  Aut(G).

3.     Membiarkan 蠒 menjadi homomorfisme dari suatu kelompok G ke grup G′. Buktikan jika G terbatas dan G′ juga terbatas serta |G′| membagi |G|.

Jawab:
Apa yang kita ketahui tentang teorema homomorfisme, adalah jika 
蠒 : G → G′ homomorfisme, lalu jika G terbatas, maka 


Dalam kasus ini, sebagai 蠒 adalah dugaan, kita punya 



Sekarang, karena grup di atas memiliki ukuran yang sama, |G| = |G′| × |ker |. Oleh karena itu, hasilnya adalah bilangan asli.

4.     Jika G adalah suatu kelompok dan H adalah subkelompok dari G, apakah ada f: G → H sedemikian rupa sehingga f adalah dugaan homomorfisme kelompok?

Jawab:
Dengan teorema isomorfisme pertama, diberi homomorfisme dugaan 蠁 : G → H. Jika G/ker(蠁) 
 H. Kernel harus normal, dan tidak semua grup memiliki subgrup normal dari urutan yang diperlukan. Secara khusus, contoh mudah adalah grup sederhana non-siklik G dan subkelompok yang layak nontrivial H.

5.     Seandainya Gdan G2 adalah kelompok dan ada homomorfisme yang unik f : G1 → G2 dan homomorfisme yang unik h : G2 → G1. Akankah benar kalau begitu G1 dan G2 kembali isomorfik?

Jawab:

Tidak. Ada homomorfisme unik dari kelompok biasa ke kelompok mana pun. Faktanya, dua kelompok isomorfik berorde lebih besar dari 2 memiliki lebih dari satu isomorfisme di antara mereka, karena kelompok tersebut memiliki automorfisme nontrivial. 
Faktanya, karena kita selalu memiliki homomorfisme sepele yang berjalan di setiap arah, maka ada homomorfisme unik G
1 → G2 dan G2 → G1 jika dan hanya jika G1 tidak memiliki pertanyaan non-trivial isomorfik ke subkelompok G2, dan sebaliknya. 

Contohnya adalah: 
1) G
1 dan G2 memiliki perintah coprime. 

2) G1 dan G2 adalah kelompok sederhana non-isomorfik

6.     Membiarkan G, H menjadi kelompok dan biarkan L menjadi subkelompok ke H. Tunjukkan jika h : G → H adalah homomorfisme K= { x  G|h(x)  L } adalah subkelompok ke G.

Jawab:
Sejak f adalah homomorfisme, f(eG) = eH 
 L. Karena itu, eG  K.
Jika k1, k2 
 K, kemudian f(k1k2) = f(k1) f(k2 L. Karena itu, k1k2  K.
Akhirnya, jika 
 K, kemudian f(k) f(k-1) = f(kk-1) = f(eG) =eH dan oleh karena itu f(k-1) = f(k)-1  L. Jadi,k-1  K.

7.     f adalah homomorfisme dari hingga. Tunjukkan bahwa untuk setiap elemen :{ G ,  }{ H,  } a  G {g  G | f(g) = f(a)} = a  ker(f).

Jawab:
f(g) = f(a) 
 f(a−1  g) = eH  a−1  g  ker(f)  g  a  ker(f) 
 a  ker(f)  f(g) = f(a)  e= f(a).




Demikianlah penjelasan mengenai homomorfisma beserta contoh soal dan pembahasannya. Jika ada kesalahan mohon kritik dan saran nya di kolom komentar. Terimakasih, Semoga bermanfaat☺

STRUKTUR ALJABAR - Koset dan Teorema Lagrange

 


Pendefinisian “koset” sangat berkaitan dengan materi “Subgrup Normal dan Grup Faktor”. Definisi koset muncul dalam proses pembentukan Grup Faktor dengan bermodalkan suatu grup dan suatu subgrupnya.


Koset

Suatu jenis kompleks dari suatu grup disebut koset dari suatu subgrup dalam grupnya.

Misalkan H adalah sebuah Subgrup dari sebuah Grup Grup G. Akan kita definisikan Koset kanan (kiri) dari H.

Definisi    1

Misalkan H suatu subgrup dari grup  G  dan a suatu elemen dari G, maka:

-      Ha = {ha | h H}  disebut koset kanan dari H dalam G.

-      aH = {ah | h H} disebut koset kiri dari H dalam G.

Karena H suatu subgrup dari G, maka e 系 H (e elemen identitas), sehingga He = {he |  H} dan eH = {eh | h 系 H} = H. Ini berarti H merupakan suatu koset kanan atau koset kiri dari H. Demikian pula, karena e 系 H, maka ea 系 Ha yaitu a 系 Ha dan ae 系 aH, yaitu a 系 aH. Ini berarti aH maupun Ha memuat sekurang-kurangnya satu elemen. Dengan kata lain, tak ada koset kiri atau koset kanan yang merupakan himpunan kosong. Apabila G suatu grup abelian, maka mudah dimengerti bahwa setiap koset kiri dari suatu subgrup merupakan koset kanan dari subgrup itu.

Contoh 1

carilah semua koset dari 4Z ≤ 2Z

di mana Z = {... , -2, -1, 0, 1, 2, ...}

maka 2Z = {... , -4, -2, 0, 2, 4, ... } dan 4Z ={... , -8, -4, 0, 4, 8, ...} karena yang akan dicari adalah 4Z ≤ 2Z maka yang akan jadi grup adalah 2Z dan untuk pencarian koset yang digunakan adalah elemen dari 2Z yaitu {... , -4 ,-2, 0, 2, 4, ...}.
4Z + 0 = {... , -8, -4, 0, 4, 8, ...}
4Z + 2 = {... , -6, -2, 2, 6, 10, ...}
4Z + 4 = {... , -4, 0, 4, 8, ...}
0 + 4Z = {... , -8, -4, 0, 4, 8, ...}
2 + 4Z = {... , -6, -2, 2, 6, 10, ...}
4 + 4Z = {... , -4, 0, 4, 8, ...}

Jadi kosetnya adalah 4Z + 0, 4Z + 2, 0 + 4Z, 2 + 4Z. Hal ini terjadi karena pada koset 0 + 4Z dan 4 + 4Z terjadi pengulangan sehingga dapat dianggap sama, begitu juga pada koset kirinya.

Contoh 2

Andaikan subgrup K = {(1),(1,2)} dari G = S3 = {(1), (1, 2, 3), (1, 3, 2), (1, 2), (1, 3), (2, 3)}. Untuk a = (1, 2, 3) diperoleh

aK = {(1, 2, 3) (1), (1, 2, 3) (1, 2)}

         = {(1,2,3),(1,3)} 

dan

Ka = {(1,2,3),(1,2)(1,2,3)}

        = {(1,2,3),(2,3)}

Dalam kasus ini aK Ka.

Walaupun koset kiri dari H dan koset kanan dari H mungkin keduannya tidak sama, ini tidak dapat terjadi dengan dua koset kiri dari H. kenyataan ini bersifat dasar untuk pembuktian dari teorema lagrange,jadi kita tunjukkan itu sebagai suatu lemma.


Lemma

Sifat-Sifat dari Koset

Misalkan H adalah subgrup dari G dan misalkan a dan b ∈ G maka

      1.       a aH

Bukti

a = ae ∈ aH

2.       aH = H jika dan hanya jika a H

Bukti

Andaikan bahwa aH = H. Maka a = ae ∈ aH. Berikutnya, kita asumsikan bahwa a ∈ H dan tunjukkan bahwa aH ⊂ H dan H ⊂ aH. Pertama secara langsung sertakan sifat tertutup dari H. Untuk menunjukkan bahwa H ⊂ aH, misalkan h ∈ H. Maka, oleh karena a ∈ H dan h ∈ H kita mengetahui bahwa a¯¹h ∈ H. Maka, h = eh = (aa¯¹)h = a(a¯¹h) ∈ aH

3.       aH = bH jika dan hanya jika a bH

Bukti

Jika aH = bH, maka a = ae ∈ eH = bH. Sebaliknya, jika a ∈ bH kita miliki a = bh dimana h ∈ H, oleh karena itu, aH = (bh)H = b (hH) = bH

4.       aH = bH atau aH bH =

Bukti

Sifat 4 secara langsung dari sifat 3, jika ada suatu elemen c ∈ aH ∩ bH maka cH = aH dan cH = bH

5.       aH = bH jika dan hanya jika a¯¹b H

Bukti

Amati bahwa aH = bH jika dan hanya jika H = a¯¹bH. Hasil sekarangmengikuti sifat kedua

6.       aH = Ha jika dan hanya jika H = aHa¯¹

Bukti

Catatan bahwa aH = Ha jika dan hanya jika(aH)a¯¹ = (Ha)a¯¹ = H artinya jika dan hanya jika aHa¯¹ = H

7.       aH adalah subgrup dari G jika dan hanya jika a H

Bukti

Jika aH adalah subgrup, maka itu berisi identitas  e. Maka aH ∩ eH ≠ 脴, maka dengan sifat 4, kita memiliki aH = eH = H. Maka dari sifat 2 kita miliki a ∈ H maka dengan sifat 2 lagi aH = H.


Lemma 1 Partisi Koset Kiri

Misalkan H suatu subgrup dari grup G. Perbedaan koset kiri dari  H dalam G bentuk suatu partisi dari G; maka elemennya terpisah dari G ke subset yang saling disjoint.

Bukti

Itu cukup untuk menunjukkan bahwa dua koset kiri dari H sehingga tidak disjoint seharusnya koset kiri sama.

Andaikan aH dan bH memiliki satu elemen terkecil , z ∈ aH ∩ bH. Maka z = ah₁ untuk h₁ ∈ H, dan z = bh₂ untuk h₂ ∈ H.hal ini berarti bahwa ah₁ = bh₂ dan a = bh₂h₁¯¹ ∈ H. Sekarang untuk setiap h ∈ H

Ah = bh3h = bh4

Dimana h4 = h3. Maka aH ∈ bH untuk semua h ∈ H. Pembuktian ini bahwa aH ⊂ bH. Begitu pun suatu argumen ditunjukkan bahwa bH ⊂ aH, maka aH = bH.


Definisi 2

Misalkan H adalah subgrup dari G. Maka banyaknya koset kiri yang berbeda dari H dalam G disebut indeks dari H dalam G dan dinyatakan dengan [G : H].

Dalam pembuktian dalam teorema berikutnya, kita menunjukkan bahwa jika o(G) adalah hingga, maka order dari sebarang grup dari G merupakan pembagi order dari grup G.


Teorema Lagrange

Apabila H subgrup dari grup berhingga G, maka ◦ (H)|◦ (G).

Bukti :

Karena H subgrup dari grup berhingga G, maka H suatu himpunan berhingga pula, karena G berhingga, maka banyaknya koset kanan dari H berhingga pula, misalkan k,katakan koset kanan-koset kanan dari H tersebut adalah Ha1, Ha2, Ha3,...Hak.

Koset kanan – koset kanan ini membentuk partisi dalam G, yaitu G = Ha1 ∪ Ha∪ ...∪ Hak dan Hai ∩ Haj = 蔷 untuk i ≠ j.

Misal ◦ (H) = n dan telah dibuktikan di atas bahwa  Hai  ∼ Haj    , maka ∀i = 1,2,...,k, ◦ (Hai) = n.Sehingga ◦ (G) = kn atau ◦ (G) = k ◦ (H) .

Jadi ◦ (H)|◦ (G).



Mohon diinformasikan melalui kolom komentar  bila ada kesalahan pengetikan sekecil apapun  atau kesalahan dalam pembahasan materi diatas. Terimakasih❤

Grup dan Ring [Aljabar Linear 2]

 Sebelumnya kita akan membahas mengenai pengertian Ring dan juga grup. A. Pengertian Ring dan Grup 1. Pengertian Ring Ring merupakan himpuna...